Halaman

Sabtu, 05 September 2015

Sederhana selalu mewah

"semoga cepet lulus sis"
[Kamis 3 September 2015 pukul 23:34 WIB]

Chat sederhana mendadak masuk bersilaturahmi ke akun facebook saya. Chat sederhana ini berasal dari salah satu senior satu jurusan. Bagaikan kedatangan komet halley ke muka bumi, begitu pula rasanya kelangkaan peristiwa bertenggernya chat dari beliau ke akun saya. Frase "tidak ada angin, tidak ada hujan" pun belum cukup menggambarkan betapa mendadak dan random nya chat tersebut. Ini sih ibarat, tidak ada starter bakteri, tidak ada susu, tau-tau keluar yoghurt. Luar biasa.

Terlepas dari itu, masuknya chat dari beliau (sangat) bertepatan (sekali) dengan saya yang kembali mendapatkan energi saya untuk menjadwalkan dengan ketat tahapan-tahapan apa saja yang akan saya lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir saya. Intinya, saya sedang kembali ke jalan kebenaran saat chat itu kemudian menyeruak masuk. Beberapa detik saya bengong melihatnya, lalu tertawa. Sederhana dan singkat ya kalimatnya? Anak SD di dekat rumah saya saja bisa merangkai kalimat lebih panjang dari itu sepertinya. Namun, saya belum pernah merasakan kalimat yang punya energi sebesar ini semenjak saya memulai perjalanan tugas akhir saya. Hahaha. Saya tak tahu kenapa, mungkin timing yang tepat, mungkin sugesti, mungkin karena sangat random dan clueless atau perpaduan dari semuanya. Satu hal yang saya tahu, saya merasa diberi motivasi tak kasat mata. Saya berterima kasih, lalu beliau tak membalas lagi. Pergi begitu saja layaknya burung merpati yang telah selesai menyampaikan pesan. Mungkin beliau sedang mengirimkan balik pesan terima kasih saya ke 'pihak lain' yang membuat dia terilhami untuk mengetik chat ajaib itu, atau entahlah. Yang jelas, tugas beliau sudah selesai. Terimakasih. 

Terimakasih pula kepada pencipta saya, beliau dan seluruh makhluk yang bernyawa di galaksi ini. Terimakasih atas pemberian tak ternilainya : otak yang bisa berpikir dan jiwa yang bisa merasa. Terimakasih terkhusus, karena saya selalu diberikan kesederhanaan yang tak pernah gagal membuat saya tersenyum. Terimakasih lagi telah mengizinkan saya untuk bahagia walau hanya dengan merasakan hembusan angin. 

Maka nikmat Tuhan mu yang mana kah yang kamu dustakan?

Minggu, 01 Maret 2015

Donor darah

Donor darah bak kalimat dongeng yang merdu dalam dunia gue. Gue selalu ingin mencobanya. Bahkan walau hanya sekali. Sebenarnya itu bukan masalah yang sulit mengingat kampus gue cukup tergolong sering melakukan agenda ini. Namun, entah mengapa, keberanian gue dirampas hanya oleh satu kalimat

"Kalau setelah kita donor darah terus kita ngga melakukan donor secara rutin lagi, kita bisa lemas lho!"

Coba dengar betapa mengerikannya kalimat di atas. Sejak kapan donor darah level mengerikannya setingkat dengan narkoba atau produk kecantikan yang membuat ketergantungan?! Ya, salah gue juga sih menelan kalimat tersebut bulat-bulat. 

Namun, sekarang berbeda. 14 Februari 2015. Terimakasih young on top. Terimakasih untuk teman-teman yang memberi testimoni positif dan meyakinkan gue untuk gabung acara ini. Akhirnya berhasil donor darah :')

 AB belongs to sarah diana, and B is mine



Finally i have one!



Nah, donor darah pertama gue ini menyenangkan. Gue sibuk senyum-senyum sambil tutup mata gitu pas jarumnya ditusuk ke kulit gue yang mulus ini.Yah, sayangnya, percobaan pertama tidak berjalan terlalu baik. Lengan kiri gue memiliki pembuluh yang terlalu kecil. Pindah lengan deh ke sebelah kanan. Ditusuk dua kali deh. Alhamdulillah gue ngga kapok kok. Pengen lagi malah hehe.

Terimakasih untuk Galih yang mempromosikan acara ini. Terimakasih untuk sarah yang mau datang menyusul untuk ikutan acara ini. Terimakasih untuk diri gue sendiri yang mau berhenti menjadi pengecut. That was not that scary. Ya, gue semakin yakin kalau manusia itu sangat suka melebih-lebihkan cerita. 

Kalau kata x-banner yang ramai dipajang di area acara sih ya... "sayang ngga harus kenal".

Walau gue tau ngga semua darah yang didonorkan itu akan digunakan. Walau gue tau golongan darah gue cukup mainstream dan sedikit sekali kasus kehabisan golongan darah B yang terjadi  (atau mungkin tidak pernah). Namun gue hanya berharap kalau tindakan gue bisa berujung pada kebaikan. Entah darah gue bisa digunakan atau tindakan ini bisa mengilhami manusia bergolongan darah eksklusif untuk turut berpartisipasi.

Sekali lagi. Sayang ngga harus kenal.


P.S. Anyway, i wanna say congratulation to Sarah Diana for having an opportunity to get selected as aims student! Yay! My lovely bestie! Fyi, we made our passport together. And now, she is the one who get the first chance to use that passport haha. Wait for me. I'll get my turn later. Take care sarah! Have a very safe flight and astonishing journey in malaysia later. Don't forget to finish your last project before your leaving :p Love ya!